Kamis, 23 April 2009 | 11:18 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla, menyampaikan secara terbuka alasan kebuntuan pembicaraan koalisi dengan Partai Demokrat.
Meski tak menyebut nama partai, ia sempat mengatakan bahwa Golkar tak ingin merendahkan diri dan didikte dalam menentukan siapa calon yang akan mewakili Golkar dalam koalisi yang dibangun.
Hal itu diutarakannya, saat memberikan sambutan pada pembukaan Rapimnassus Golkar, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis ( 23/4 ).
Sebelumnya, JK mengatakan, bahwa Golkar harus realistis dengan perolehan suara pemilu. Gagal menjadi pemenang pemilu, Golkar harus menerima kenyataan hanya bisa mengajukan menjadi cawapres.
"Dengan realistis kita melihat kenyataan tersebut. DPP sepakat dalam rapat konsultasi dengan DPD kita cari koalisi yang sesuai dengan kita. Tapi pembicaraan itu buntu, karena Golkar tidak ingin merendahkan diri," ujar JK.
JK memaparkan, Golkar berpendapat bahwa koalisi harus dibangun dengan sepadan, saling menghargai dan menghormati. "Dengan pandangan tersebut, Golkar berpendapat tanpa kemitraan yang sepadan, Golkar tidak bisa jalankan fungsi-fungsinya," kata dia.
"Golkar harus menentukan sendiri siapa yang terbaik untuk mewakili mitra dalam koalisi tersebut, bukan ditentukan oleh pihak lain," lanjut JK, yang juga wakil presiden. Oleh karena itu, Rapimnassus ini diharapkannya bisa menentukan siapa yang layak mewakili Golkar melakukan tugas pemerintahan.
23.4.09
JK : Golkar Pantang Rendahkan Diri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
0 komentar to “JK : Golkar Pantang Rendahkan Diri”
Posting Komentar