2.5.09

CINTA SEGITIGA ANTASARI "RANI JULIANI" NASARUDDIN


Bone, 3 Mei 2009

Kesibukan sosok ANTASARI memburu para KORUPTOR di Negeri ini ternyata tidak membuat Antasari lupa akan hasrat sex yang mengalir dalam darahnya. ditengah-tengah berkas koruptor yang menggunung baik yang masih ada di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) maupun yang sudah ditangani kejaksaan dan pengadilan, antasari ternyata tidak kehabisan akal untuk memburu perempuan cantik yang bernama RANI JULINI.
namun sayang sekali perempuan yang telah membuat ORANG NOMOR SATU KPK ANTASARI Kesemsem (baca; cinta mati) ternyata membagi cinta dengan laki-laki lain yang belakangan diketahui namanya ANDI NASARUDDIN (Direktur BUMN)

Pertarungan CINTA SEGI TIGA pun dimulai...
Antasari yang merasa memiliki sepenuhnya gadis yang berparas cantik RANI JULIANI, tidak terima kalau ada laki-laki lain sebagai rival dalam menaklukkan hati RANI. Jalan pintas pun ditempuh...Menghilangkan nyawa Nasaruddin adalah jalan terbaik untuk memiliki sepenuhnya RANI tanpa ada lagi gangguan dari laki-laki lain.

Akhirnya, Nasib apes menimpa NASARUDDIN ZULKARNAEN. TERBUNUH...Oleh orang yang katanya tidak dikenal...Mungkinkah ANTASARI Betul-betul terlibat dalam pembunuhan ini???

nantikan jawabannya dalam postingan berikutnya...


Selengkapnya...

23.4.09

Golkar-PDI-P Sepakat Bangun Pemerintahan yang Kuat


Kamis, 23 April 2009 | 21:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sepakat untuk bermitra dalam rangka menghadapi pertarungan Pemilihan Presiden 2009.
"Golkar dan PDI Perjuangan sepakat untuk membangun pemerintahan yang kuat sebagaimana yang kita cita-citakan," ujar Ketua Umum Partai Golkar M Jusuf Kalla, Kamis (23/4) malam, seusai melakukan pertemuan tertutup dengan tim Moncong Putih.

Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Dewan Pertimbangan Pusat Taufik Kiemas, Sekretaris Jenderal Pramono Anung, Ketua DPP Tjahjo Kumulo, putri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani. Di kubu pohon beringin, selain JK, tampak Sekretaris Jenderal Sumarsono dan Ketua Dewan Penasihat Surya Paloh.

Sebagai bentuk tindak lanjut pertemuan tersebut, esok hari JK akan menemui pihak PDI Perjuangan pada pukul 19.30 di kediaman Megawati, Jl Teuku Umar, Jakarta Pusat. Serangkaian pertemuan dijadwalkan akan dilakukan guna membahas kerja sama tersebut
Selengkapnya...

JK-Mega Akan Bicara dari Hati ke Hati

Kamis, 23 April 2009 | 21:01 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golkar dan PDI Perjuangan akan melanjutkan pertemuan antarkedua partai untuk membicarakan format koalisi yang akan dibangun. Jika berkoalisi, bagaimana posisi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Golkar yang sama-sama sudah ditetapkan sebagai capres?
Saat ditanya mengenai hal ini, Ketua Dewan Pertimbangan PDI Perjuangan Taufik Kiemas menjawab santai, "Besok Pak JK akan datang ke rumah Ibu Mega dan akan kita antar agar Ketua Umum Golkar dan PDI Perjuangan bisa bicara berdua saja dari hati ke hati," kata Taufik, seusai pertemuan dengan petinggi Golkar, di kediaman Jusuf Kalla, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/4).

"Kalau bisa pembicaraan bisa diselesaikan sesingkat-singkatnya," lanjut suami Megawati ini sambil tertawa.

Permasalahan yang akan dibicarakan, menurut dia, salah satunya mengenai persoalan yang lebih besar. Pertemuan antara Mega dan JK akan dilangsungkan di kediaman Mega, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, pada hari Jumat besok pukul 19.30.
Selengkapnya...

Peluang Rujuk Golkar-Demokrat Makin Tertutup


Kamis, 23 April 2009 | 13:28 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar, Surya Paloh, memastikan peluang untuk kembali membuka pintu koalisi dengan Partai Demokrat semakin tertutup. Meskipun, Demokrat membuka sinyal untuk mengajak bergabung kembali, dan sejumlah elite Golkar juga menyatakan masih ada kemungkinan kembali dengan Demokrat.
"Kecil kemungkinan ke situ (koalisi dengan Demokrat). Aspirasi saat ini, Golkar harus menjalin koalisi di luar, selain Partai Demokrat. Dengan siapa, terserah kepada Rapimnas," ujar Surya, disela-sela Rapimnassus yang berlangsung tertutup, Kamis ( 23/4 ), di Flores Room, Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.
Saat ditanya, apakah peluang besar berkoalisi dengan kubu Teuku Umar alias PDI Perjuangan, Surya menjawab, "Terbuka untuk semua," katanya.
Selengkapnya...

Fadel: Golkar Harus Tahu Diri


Kamis, 23 April 2009 | 09:59 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Hindra

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPD Golkar Provinsi Gorontalo Fadel Muhammad menilai, pecah kongsinya Partai Golkar dengan Partai Demokrat adalah suatu keputusan DPP yang terburu-buru. "Memutuskan pecah kongsi terburu-buru sangat tidak bagus," ujar Fadel singkat sebelum memasuki ruang rapat pimpinan nasional khusus (rapimnas), Kamis (23/4) di Hotel Borobudur, Jakarta.
Fadel juga meminta DPP Golkar seharusnya tetap konsisten dengan hasil rapimnas I-IV, dan rapat konsultasi nasional Kamis lalu. Pada rapat konsultasi tersebut, DPD meminta Ketua Umum Partai Golkar M Jusuf Kalla untuk meneruskan koalisi dengan Demokrat.

Pada wawancara singkat tersebut, Fadel berkali-kali mengatakan, dalam melakukan komunikasi politik dengan Partai Demokrat, Golkar sebagai partai yang kalah seharusnya tahu diri dan berbicara dengan memosisikan diri sebagai orang yang kalah.

Fadel juga berpendapat, terkait lima syarat yang diajukan Partai Demokrat adalah hal yang wajar. Dia juga menilai wajar jika Demokrat meminta lebih dari satu nama cawapres jika berkoalisi.
Selengkapnya...

JK : Golkar Pantang Rendahkan Diri


Kamis, 23 April 2009 | 11:18 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla, menyampaikan secara terbuka alasan kebuntuan pembicaraan koalisi dengan Partai Demokrat.

Meski tak menyebut nama partai, ia sempat mengatakan bahwa Golkar tak ingin merendahkan diri dan didikte dalam menentukan siapa calon yang akan mewakili Golkar dalam koalisi yang dibangun.

Hal itu diutarakannya, saat memberikan sambutan pada pembukaan Rapimnassus Golkar, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis ( 23/4 ).

Sebelumnya, JK mengatakan, bahwa Golkar harus realistis dengan perolehan suara pemilu. Gagal menjadi pemenang pemilu, Golkar harus menerima kenyataan hanya bisa mengajukan menjadi cawapres.

"Dengan realistis kita melihat kenyataan tersebut. DPP sepakat dalam rapat konsultasi dengan DPD kita cari koalisi yang sesuai dengan kita. Tapi pembicaraan itu buntu, karena Golkar tidak ingin merendahkan diri," ujar JK.

JK memaparkan, Golkar berpendapat bahwa koalisi harus dibangun dengan sepadan, saling menghargai dan menghormati. "Dengan pandangan tersebut, Golkar berpendapat tanpa kemitraan yang sepadan, Golkar tidak bisa jalankan fungsi-fungsinya," kata dia.

"Golkar harus menentukan sendiri siapa yang terbaik untuk mewakili mitra dalam koalisi tersebut, bukan ditentukan oleh pihak lain," lanjut JK, yang juga wakil presiden. Oleh karena itu, Rapimnassus ini diharapkannya bisa menentukan siapa yang layak mewakili Golkar melakukan tugas pemerintahan.
Selengkapnya...

Elite Golkar Beda Pendapat soal Demokrat


Kamis, 23 April 2009 | 14:44 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KOMPAS.com — Para elite Golkar belum satu suara mengenai keputusan akhir partai berlambang pohon beringin itu akan nasib koalisinya dengan Partai Demokrat.
Pagi tadi, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono menegaskan, keputusan mengakhiri pembicaraan koalisi dengan Demokrat belum final dan masih bisa diubah pada rapimnassus yang berlangsung selama dua hari ini.

Keterangan terbaru dilontarkan Ketua Bidang Hukum DPP Golkar Muladi, siang ini, saat jeda rapat yang berlangsung tertutup. Ia mengatakan, kemungkinan akan dibentuk tim baru yang dipimpin Jusuf Kalla. Tim ini akan melakukan negosiasi ulang dengan Partai Demokrat.

Keterkejutan SBY atas keputusan rapat harian DPP Golkar kemarin, menurut Muladi, menunjukkan bahwa sebenarnya masih ada peluang kedua partai untuk bergabung. "Pak SBY mengatakan agar cooling down dan terkejut. Sebenarnya dua-duanya masih ingin bergabung. Tapi tetap harus diingat mengenai harga diri partai," kata Muladi, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (23/4).

Sebelumnya, Ketua Dewan Penasihat Golkar Surya Paloh justru mengatakan bahwa opsi berkoalisi dengan Demokrat semakin tertutup. Aspirasi DPD Golkar, menurutnya, tak ingin Golkar merapat kembali ke partai bentukan SBY itu.
Selengkapnya...

Followers

About Me

Foto Saya
fadlibone
biasa aja...
Lihat profil lengkapku

Lencana Facebook

Info Pengunjung

MAU ISI PULSA GRATIS TANPA BATAS? DI SINI SOLUSINYA

Pulsa Gratis | Pulsa Murah | Pulsa Handphone | Isi Pulsa

Sumber Uang

lowongan kerja di rumah

ShoutMix chat widget
 

Copyright © 2009 by arsiPemuda-Indonesia