Rabu, 22 April 2009 | 16:54 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Satu hari menjelang rapat pimpinan nasional khusus (rapimnasus) Partai Golkar, masyarakat dan insan politik dibuat kaget ketika partai senior tersebut memutuskan untuk pisah ranjang dengan Partai Demokrat, rekannya di pemerintahan selama hampir lima tahun ini. Dengan demikian, selain membentuk koalisi baru, opsi lain yang dimiliki Golkar adalah merapat ke kubu PDI Perjuangan.
Opsi terakhir ini cukup kuat. Terbukti, beberapa saat setelah partai berlambang pohon beringin tersebut hengkang, pertemuan Jilid II antara Ketua Umum Golkar yang juga Wakil Presiden, Jusuf Kalla, dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pun segera dijadwalkan.
Lantas, bagaimana dengan posisi Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), yang sampai kemarin disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat cawapres mendampingi Mega?
Siti Zuhro, peneliti dari LIPI, mengatakan, jika benar JK merapat kembali ke kubu PDI Perjuangan maka posisi Prabowo pun terancam. Berdasarkan kalkulasi kapital politik, besar kemungkinan PDI Perjuangan akan merangkul JK sebagai cawapres. Namun, Siti menegaskan, Prabowo diperkirakan tidak akan tinggal diam.
"Dia pasti akan bermanuver. Bisa juga menggalang kekuatan baru dari orang-orang yang tidak bergabung ke Partai Demokrat atau PDI Perjuangan," ujar Siti, Rabu (22/4), kepada Kompas.com.
22.4.09
JK Nempel Mega, Prabowo Terancam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
0 komentar to “JK Nempel Mega, Prabowo Terancam”
Posting Komentar